️Play Radio 🎶 height="140px" width="720px" frameborder="0" scrolling="no">
Ustadz Khalid Basalamah menuai kontroversi terkait ceramah lawasnya tentang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Potongan video ceramah yang diunggah pada 24 Maret 2021 tersebut dikomentari banyak orang di media sosial Twitter.
Berawal dari pertanyaan dari jemaahnya soal lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan saat upacara bendera, Khalid Basalamah memberi jawaban tegas. Dia memberi saran agar mereka tidak ikut menyanyikan lagu Kebangsaan tersebut.
“Saran saya nggak usah ikut! Nggak usah ikut (menyanyikan),” katanya seperti dikutip dari akun Twitter @AhlulQohwah.
Unggahan pernyataan tegas Khalid Basalamah kemudian di-kutipan tweet oleh Ayang Utriza Yakin, Profesor Studi Timur Tengah. Ayang memberikan komentar mencolok atas pernyataan ustadz tersebut.
Dalam gurauannya, Ayang menyebutkan bahwa menyanyikan lagu Indonesia Raya merupakan wujud kecintaan pada tanah air dan bangsa. Jadi dia menyarankan jika tidak ingin menyanyikan lagu tersebut, sebaiknya pindah saja ke Arab Saudi.
“Taz, kalau tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan menolak mencintai negeri dan bangsa ini. Silakan pindah ke Arab Saudi, tempat dan sumber Salafi-Wahabi yang kamu sebarkan di NKRI ini!” cuit Ayang.
Unggahan itu kemudian ramai dikomentari oleh netizen. Tidak sedikit yang menyetujui dengan pendapat Ayang dan ikut menyentil Khalid Basalamah yang masih memutar lagu Indonesia Raya di radio miliknya.
Seperti diketahui beberapa radio siaran swasta di Indonesia memang memutar lagu Indonesia di awal hari sebelum mengudara, dan di malam hari usai program terakhir radio tersebut mengudara
Klarifikasi Ustadz Khalid Basalamah
Dalam akun YouTube Khalid Basalamah Official, sang ulama buka suara. Dia menjelaskan peristiwa dalam video itu terjadi di salah satu masjid di Jatinegara pada 2017. “Sesuai dengan pertanyaan itu, maka saya menjawab pada saat itu tidak usah Anda (penanya) ikut (bernyanyi), dalam arti kata dia sendiri merasa terbebani, karena pada saat disuruh ikut (bernyanyi),” katanya.
Khalid Basalamah mengaku saat itu tengah membahas keluhan si penanya, bukan membahas syair Indonesia Raya. Dia memahami bahwa lagu Indonesia Raya diciptakan para pahlawan untuk memberikan motivasi kepada setiap generasi bangsa agar siap berjuang.
“Saya pribadi sangat memahami masalah itu dan kalau bukan karena mencintai dan memperjuangkan negeri tercinta Indonesia, maka mungkin kami tidak akan selalu mengadakan live setiap hari menyampaikan agama Allah dan agama Allah itu isinya kebaikan,” jelasnya.
“Dengan cuplikan ini, saya berharap isu yang sedang tersebar yang menyatakan bahwasanya kesannya ‘Saya ini melarang mengikuti nyanyian atau lantunan syair Indonesia Raya ini bisa dipahami dengan akal yang sehat,” lanjutnya.
Khalid Basalamah berharap Allah SWT memberikan arahan kepada mereka yang menjadikan video tersebut sebagai isu untuk memecah belah persatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
