Feed

Saksi Mata Gambarkan Lokasi Serangan New Orleans seperti ‘Zona Perang’ 


Para saksi memaparkan gambaran “kegilaan” yang mengerikan, yang mereka samakan dengan berada di “zona perang” menyusul serangan kendaraan ke arah kerumunan di Kota New Orleans, Amerika Serikat, pada Rabu (1/1) dini hari yang menewaskan sedikitnya 10 orang.

Zion Parsons, 18 tahun, mengatakan kepada lembaga penyiaran CNN bahwa dia pergi ke area French Quarter yang bersejarah di kota itu untuk merayakan malam tahun baru, dan kini berusaha keras untuk menghubungi seorang teman yang terluka parah dalam serangan itu.

“Itu seperti film. Itulah satu-satunya yang saya dapat gambarkan,” katanya, tentang momen ketika sebuah truk pikap Ford F-150 melaju kencang ke arahnya melalui area khusus pejalan kaki.

Dia mengatakan truk itu mendorong tubuh orang-orang ke udara.

“Ada mayat dan darah serta semua sampah,” katanya, menggambarkan apa yang dia lihat dari para korban yang menangis di tanah dalam posisi seperti janin bayi, setelah truk itu lewat.

Trevant Hayes, 20, duduk di pinggiran area French Quarter setelah temannya, Nikyra Dedeaux, 18, tewas dalam serangan truk yang menabrak ke arah kerumunan warga di Bourbon Street di New Orleans, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/Matthew Hinton)

Trevant Hayes, 20, duduk di pinggiran area French Quarter setelah temannya, Nikyra Dedeaux, 18, tewas dalam serangan truk yang menabrak ke arah kerumunan warga di Bourbon Street di New Orleans, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/Matthew Hinton)

“Gambaran terbaik yang saya dapat berikan adalah ini benar-benar seperti zona perang,” kata dia lagi.

Jimmy Cothran, saksi lainnya, mengatakan kepada ABC bahwa dia dan teman-temannya melarikan diri ke sebuah gedung ketika mereka mendengar semacam keributan.

“Ketika kami sampai di balkon, yang kami lihat adalah kegilaan,” katanya.

“Maksud saya, seperti sesuatu yang tergambar dari film. Maksud saya, gambaran yang terjadi saat itu. Sungguh tidak dapat dipercaya.”

Dia mengatakan bahwa dia menghitung enam orang “jelas meninggal dunia,” sementara korban lainnya “berteriak-teriak tanpa ada orang di sekitarnya.”

Cothran mengkritik kurangnya barikade untuk menghentikan kendaraan memasuki area yang ramai itu.

Media AS melaporkan bahwa otoritas kota telah menyingkirkan barikade baja yang biasanya ditempatkan untuk memblokir lalu lintas di sekitar area tersebut saat sedang direnovasi. Penutupan diganti menggunakan cara-cara yang berbeda.

Seorang warga tampak berdoa di jalanan yang menjadi lokasi serangan truk di Bourbon Streets, New Orleans, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/George Walker IV)

Seorang warga tampak berdoa di jalanan yang menjadi lokasi serangan truk di Bourbon Streets, New Orleans, pada 1 Januari 2025. (Foto: AP/George Walker IV)

Dihantui oleh jeritan

Beberapa turis menceritakan keputusan yang tampaknya biasa saja yang mereka buat beberapa saat sebelum insiden terjadi, yang sebetulnya dapat berarti hidup atau mati.

Tessa Duvall, yang berkunjung dari Houston, Texas, mengatakan kepada AFP bahwa sepanjang malam “semua orang bergembira dan jalanan itu indah” dan dia telah mempertimbangkan untuk datang ke Bourbon Street untuk melanjutkan perayaan malam tahun baru.

Namun, “kami memutuskan untuk tetap bersantai dan menginap di hotel,” katanya.

Itu adalah sebuah keputusan yang “mungkin menyelamatkan hidup kami,” kata dia.

Dave Jones, yang sedang berkunjung bersama kedua anak dan istrinya dari Florida, mengatakan bahwa dia baru saja masuk kembali ke kamar tak lama setelah pukul 3:00 pagi – beberapa saat sebelum truk itu menabrak kerumunan.

“Maksud saya, keputusan itu sederhana, ‘apakah saya membeli hot dog di pedagang kaki lima atau tidak?’ Dan saya tidak membelinya, jadi saya masuk ke sini. Kalau tidak, saya akan berdiri di sana, di tempat kejadian,” katanya kepada AFP.

Kimberly Stricklin dan suaminya Michael sedang berkunjung dari Mobile, Alabama, dan mengatakan kepada The New York Times bahwa mereka melihat truk itu melaju kencang menuju Bourbon Street.

“Kami mendengar dia menginjak gas dan kemudian terjadi benturan dan kemudian teriakan,” katanya.

“Butuh beberapa waktu untuk menyadarinya, itu sangat menakutkan — seperti sesuatu yang datang dari film horor.”

Stricklin mengatakan bahwa dia dihantui oleh jeritan salah seorang korban yang masih muda.

“Saya tidak bisa berhenti mendengar jeritan gadis itu,” katanya. [ns/uh]



Source link

Apa Reaksimu?

Lainnya Dari BuzzFeed