Sumba adalah salah satu pulau di Indonesia yang dikenal akan pemandangannya yang spektakuler dan budayanya yang kaya. Hal tersebut telah dibuktikan oleh mereka yang sudah pernah menghampirinya dan menikmati setiap momen yang ada. 
 
Baru-baru ini, keistimewaan Sumba kembali dihadirkan melalui ragam unggahan Instagram salah satu aktris Indonesia, yaitu Cinta Laura. Kali ini, sang aktris menyaksikannya sendiri, bagaimana suguhan keindahan alam Sumba mampu memanjakan mata, bersamaan dengan budayanya yang sangat memikat. 
 
Dalam rangka merasakan secara langsung kebudayaan yang dimilikinya, Cinta Laura tak ragu mengenakan kain songket khas NTT sebagai outfit-nya. Tentu saja, ia terlihat sangat menawan dalam balutan kain yang didominasi oleh warna biru itu, lengkap dengan aksen jingga, putih, dan merah yang melengkapi dan menyempurnakannya. Kain songket lainnya pun ia gunakan sebagai selendang, menutupi dalaman putih yang ia kenakan. 
 

 
Sebagai pelengkap, Cinta Laura mengenakan kalung dan bandana dengan warna yang serasi serta anting hoop berwarna emas. Tampilan tersebut pun tampak sangat cocok pada badan rampingnya. 
 

 
Dalam rangka mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dan berarti, wanita keturunan Indonesia-Jerman itu juga dengan antusias berbaur dengan penduduk lokal, khususnya anak-anak. Melalui sebuah video yang dibagikan, mereka terlihat bahagia sembari menyanyikan dua lagu berbahasa Inggris. Video yang satu itu pun mampu menunjukkan kemampuan anak-anak tersebut dalam melafalkan kata-kata dalam bahasa Inggris. 
 

 
“Puncak perjalanan saya adalah bertemu dengan anak-anak Sumba yang cantik. Dengan mata terbelalak dan keinginan untuk belajar. Kalian membuat saya tersenyum dan mengingatkan saya betapa pentingnya bersyukur atas hal-hal paling sederhana dalam hidup …,” tulisnya dalam caption unggahan tersebut. 
 
Selain budayanya yang berkesan, Cinta Laura tak lupa menikmati alam Sumba yang menawan. Uniknya, hal tersebut ia lakukan sembari melepaskan para bayi penyu ke lautan, sebuah kegiatan yang seru sekaligus berarti. Pada momen tak terlupakan itu, ia tampak mengenakan ruffle off shoulder crop top bernuansa floral. Ia pun melengkapi tampilannya dengan bawahan bermotif serupa, yaitu sebuah celana pendek yang dibalut rok dengan potongan di bagian depannya. 
 

 
(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Instagram)

JAKARTA – Meja biliar dalam olahraga permainan bola sodok merupakan salah satu kebutuhan paling utama. Tanpa meja yang berada dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan tidak mungkin ada permainan biliar yang berkualitas.

Karena bola yang ditembakkan, bola yang disasar dan lubang yang dituju, semuanya berada di meja itu. Ukuran standar dari meja biliar menurut ketentuan international adalah meja 9 feet dengan ukuran lebar 127 cm dan panjang 254 cm. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa variasi ukuran meja biliar, seperti 4ft, 7ft dan 8ft.

Meja biliar terbuat dari bahan kayu dan batu hitam sebagai alasnya. Permukaan berlapis kain atau biasa disebut laken menjadi salah satu bagian yang paling penting karena di permukaan inilah bola disodok dan permainan biliar berlangsung.

Baca Juga: Atlet Abege Club Juarai Turnamen Biliar di Riau

Umumnya kain yang digunakan ada beberapa jenis yaitu berbahan campuran antara nillon dan wool. Kualitas bahan menentukan kepuasan pemakainya. Ada beberapa variasi harga meja biliar baru, antara 9 juta-an hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Perawatan meja biliar sangat penting karena tingkat kebersihan dan kondisi keseluruhan meja biliar juga akan mempengaruhi kualitas permainan.

Andreas Nataliano, atau coach Andre yang menjadi Head Coach Pengurus Provinsi POBSI Banten mengatakan permukaan meja berlapis kain adalah bagian yang gampang menyimpan kotoran, mulai dari sisa-sisa kapur, debu dan kotoran lain.

“Menumpuknya berbagai kotoran ini dapat mempengaruhi laju bola dan ketepatan sasarannya,” kata coach Andrea.