Feed

Puluhan Mamalia Laut Mati Akibat Tumpahan Minyak Kapal Tanker Rusia



Puluhan mamalia laut ditemukan mati pascatumpahan minyak kapal tanker Rusia di Laut Hitam bulan lalu, kata sebuah pusat penyelamatan lumba-lumba pada Minggu (5/1), sementara pihak berwenang berpacu menanggulangi bencana tersebut.

Tumpahan itu dimulai 15 Desember, ketika dua kapal tanker Rusia yang sudah tua terjebak badai di Selat Kerch—jalur yang menghubungkan Krimea dengan wilayah selatan Rusia.

Satu kapal tenggelam dan satu lagi kandas, menyebabkan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat jenis mazut tumpah ke perairan sekitarnya, menurut perkiraan otoritas setempat.

Delfa Center, lembaga yang menyelamatkan dan merehabilitasi lumba-lumba di Rusia, mengatakan telah mendapati 61 bangkai mamalia laut sejak insiden terjadi. Dari jumlah itu, 32 di antaranya “kemungkinan besar” mati akibat tumpahan minyak.

Mamalia laut yang dimaksud mencakup kelompok cetacea, yakni paus, lumba-lumba, dan pesut.

“Dilihat dari kondisi bangkai-bangkai tersebut, tampaknya sebagian besar cetacea itu mati dalam 10 hari pertama setelah bencana,” sebut pihak Delfa di saluran Telegram.

Sebagian besar yang tewas disebut sebagai lumba-lumba “Azov”—sejenis pesut pelabuhan (harbour porpoise) yang berpenampilan mirip lumba-lumba, namun lebih dekat kekerabatannya dengan beluga dan narwhal.

Kementerian Situasi Darurat Rusia, pada Minggu, menyatakan pihaknya sedang berupaya membersihkan dampak tumpahan. Namun, “angin kencang dan gelombang tinggi” telah menghempaskan minyak ke sejumlah wilayah pantai.

“Lebih dari 68 kilometer garis pantai telah dibersihkan,” kata kementerian tersebut.

Dalam pernyataan lanjutan pada Minggu, pihak kementerian juga mengungkapkan penemuan dua lapisan minyak baru.

Satu lapisan ditemukan di lepas pantai Anapa, sedangkan lapisan lain berada di teluk Kapsel, menurut keterangan yang dikutip kantor berita Rusia TASS.

Kantor berita itu menambahkan bahwa lapisan kedua memiliki panjang hingga dua kilometer.

Ratusan sukarelawan dikerahkan untuk menyekop tanah yang terkontaminasi di pantai-pantai Krimea dan sepanjang pesisir selatan Rusia.

Otoritas berwenang Rusia menambahkan bahwa jenis bahan bakar yang tumpah, yakni mazut, sangat sulit dibersihkan karena memiliki sifat padat, berat, dan tidak mengapung di permukaan air. [th/ns]



Source link

Apa Reaksimu?

Lainnya Dari BuzzFeed