Beijing (ANTARA) – Dalam satu diskusi pada November 2023, Prabowo Subianto, yang saat itu masih calon presiden, mengatakan konsep politik luar negeri yang ingin ia terapkan bila terpilih adalah Good Neighbor Policy.
Secara sederhana, konsep tersebut memilih politik luar negeri yang independen dan tidak berpihak pada blok mana pun.
Kubu tersebut adalah blok Barat yaitu Amerika Serikat dan Eropa di mana Prabowo sampaikan menjadi acuan pendidikan banyak pejabat Indonesia maupun blok Timur secara khusus merujuk kepada China yang para pejabatnya –menurut Prabowo– melayani masyarakat, punya dedikasi dalam bekerja, berkomitmen dalam memberantas pendidikan, punya kedisiplinan hingga rasa bangga terhadap negara.
Prabowo pun menyampaikan prinsip One thousand friends too few, one enemy too many (seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlampau banyak) sebagai langkah politik luar negerinya.
Namun kenapa China dapat menjadi “blok” yang perlu dilihat Indonesia?
Tak lain karena sejak China mulai membuka diri dan melakukan reformasi ekonomi pada 1978, pertumbuhan ekonominya rata-rata lebih dari 9 persen per tahun, dan hampir 800 juta orang berhasil keluar dari kemiskinan. Dampaknya, terjadi peningkatan signifikan terhadap layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, teknologi, dan layanan publik lainnya.
China kini menjadi negara berpenghasilan menengah atas dengan pendapatan per kapita 12.600 dolar AS per orang, dibanding dengan Indonesia yang hanya 4.900 dolar AS.
Produk Domestik Bruto (PDB) negara Tirai Bambu itu pada 2023, seperti disampaikan Perdana Menteri Li Qiang dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) pada Maret 2024, mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar 17,71 triliun dolar AS) pada 2023.
Progres hubungan
Dengan kekuatan ekonomi dan ditunjang dengan keunggulan lainnya, tak heran China menjadi salah satu negara tujuan banyak pejabat Indonesia.
Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pun melakukan kunjungan resmi ke China pada 31 Maret–2 April 2024. Itu menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sebagai presiden terpilih.
Prabowo pun bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Balai Agung Rakyat, Beijing, lokasi yang biasa digunakan untuk sidang parlemen Tiongkok dan menerima tamu-tamu resmi negara.
Dalam pertemuan itu, Prabowo berjanji untuk kembali berkunjung ke China setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI.
Selain Prabowo, Ketua DPR Puan Maharani pun datang ke Beijing bersama 12 anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan pada akhir Maret 2024 untuk bertemu Ketua NPC Zhao Leji dan Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) atau Badan Penasihat China Wang Huning.
Dalam pertemuan tersebut, Puan menyampaikan keinginan untuk mempererat relasi dengan badan legislatif China.
“Akar dari bangsa ini (China), pertama adalah gotong royong karena memang sangat penting. Selain itu jangan melupakan sejarah dan bagaimana kita bersama-sama membangun bangsa ke depan dengan policy yang seiring, sejalan antara Pemerintah, parlemen dan tentu saja rakyat Indonesia,” kata Puan di KBRI Beijing.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024