Feed

Pemerintah Pertimbangkan Pulangkan Dalang Bom Bali, Hambali


Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra pada Senin (20/1) menyatakan bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk memulangkan tahanan Teluk Guantanamo yang terkait dengan Al Qaeda dan diduga terlibat dalam sejumlah serangan mematikan di Indonesia, termasuk bom Bali 2002.

Mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush menyebut Riduan Isamuddin, yang dikenal sebagai Hambali, sebagai “salah satu teroris paling mematikan di dunia.” Ia dituduh membantu merencanakan serangan bom di kelab malam Bali yang menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar warga negara asing, serta membiayai pengeboman Hotel Marriott di Jakarta pada 2003.

Mantan pemimpin jaringan militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah (JI), ini ditangkap pada 2003 dalam operasi yang dipimpin Amerika di Thailand, sebelum dipindahkan ke Teluk Guantanamo pada 2006.

Foto tak bertanggal pemimpin jaringan militan regional Hambali dirilis oleh polisi saat konferensi pers di Jakarta 21 Agustus 2003. (Foto: via REUTERS)

Foto tak bertanggal pemimpin jaringan militan regional Hambali dirilis oleh polisi saat konferensi pers di Jakarta 21 Agustus 2003. (Foto: via REUTERS)

Yusril mengatakan bahwa undang-undang yang membatasi kasus Indonesia terhadap Hambali telah kedaluwarsa.

“Bagaimanapun, Hambali adalah warga negara Indonesia. Tidak peduli seberapa salahnya dia, kita tetap harus mengurusnya,” kata Yusril.

“Pemerintah Indonesia menyadari sensitivitas masalah ini dan akan bertindak hati-hati,” tambahnya.

Washington juga menduga Hambali terlibat dalam merencanakan serangan 11 September di Amerika Serikat. Indonesia sebelumnya telah meminta akses untuk menginterogasi Hambali, tetapi permintaan tersebut ditolak.

Belum ada pengakuan resmi apakah Hambali mengakui atau membantah keterlibatannya dalam serangan 11 September, Bali, dan Jakarta.

Pada masa kejayaannya, JI pernah menjadi salah satu jaringan ekstremis paling ditakuti di Asia, dengan sel-sel yang tersebar di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Namun, pengaruh dan dukungannya memudar setelah serangkaian tindakan keras dari pihak berwenang dan program deradikalisasi.

Anggota senior JI mengatakan pada Juni bahwa jaringan tersebut akan dibubarkan. Pemerintah sedang mempertimbangkan pembebasan bersyarat untuk dua mantan pemimpinnya serta amnesti bagi anggotanya yang dipenjara.

Indonesia akan membahas rencana untuk memulangkan Hambali dengan pemerintah Amerika, kata Yusril.

Kedutaan Amerika di Jakarta tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tahun lalu, Washington memulangkan dua tahanan Malaysia dari Teluk Guantanamo yang mengaku bersalah atas pelanggaran, termasuk pembunuhan yang melanggar hukum perang. [ah/rs]



Source link

Apa Reaksimu?

Lainnya Dari BuzzFeed