Feed

Parlemen Inggris Loloskan RUU Eutanasia


Dalam persetujuan awal RUU tersebut, 330 anggota parlemen memberikan suara mendukung dan 275 menolak RUU “Orang Dewasa yang Sakit Keras (Akhir Hayat)”. RUU ini akan memberikan hak bagi orang dewasa yang sakit keras dan kompeten secara mental di Inggris dan Wales dan menurut dokter hanya memiliki waktu enam bulan atau kurang untuk hidup, untuk memilih mengakhiri hidup mereka dengan bantuan medis.

RUU ini akan terus dibahas dalam beberapa bulan ke depan dan masih dapat diubah atau bahkan ditolak saat diajukan ke DPR atau Majelis Rendah (House of Commons) dan Majelis Tinggi (House of Lords).

“Prosesnya akan sangat menyeluruh,” kata Kim Leadbeater, anggota parlemen Partai Buruh yang mengajukan RUU tersebut, kepada BBC, seraya menambahkan bahwa proses tersebut dapat memakan waktu enam bulan lagi.

“Masih banyak waktu untuk menyelesaikannya dengan benar,” katanya setelah lebih dari empat jam perdebatan yang seringkali emosional di ruang sidang.

Mereka yang mendukung mengatakan bahwa RUU tersebut bertujuan untuk mempercepat kematian orang-orang yang sakit parah dan memberi kendali lebih banyak kepada mereka.

Para pengunjuk rasa menunjukkan plakat di depan Parlemen di London, Jumat, 29 November 2024 saat anggota parlemen Inggris memberikan persetujuan awal terhadap RUU Eutanasia. (Alberto Pezzali/AP)

Para pengunjuk rasa menunjukkan plakat di depan Parlemen di London, Jumat, 29 November 2024 saat anggota parlemen Inggris memberikan persetujuan awal terhadap RUU Eutanasia. (Alberto Pezzali/AP)

Namun, mereka yang menentang RUU ini mengatakan orang-orang sakit yang rentan mungkin merasa bahwa mereka harus mengakhiri hidup mereka karena takut menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat, alih-alih memprioritaskan kesejahteraan mereka sendiri.

Yang lain menyatakan kekhawatiran bahwa tidak ada cukup waktu untuk mempertimbangkan RUU tersebut sebelum pemungutan suara.

“Akan ada kesempatan lebih lanjut untuk memperbaikinya jika kita bisa, dan jika tidak, maka saya harap kita dapat menolaknya,” kata anggota parlemen Konservatif Danny Kruger, penentang utama undang-undang tersebut, kepada Sky News, seraya menambahkan bahwa ia yakin “mustahil untuk menulis RUU yang aman.”

Debat Nasional

Usulan tersebut telah memicu perdebatan nasional di Inggris, di mana mantan perdana menteri, pemimpin agama, dokter, hakim, penyandang cacat, dan para menteri dalam kabinet Perdana Menteri Keir Starmer dari Partai Buruh mempertimbangkan masalah tersebut.

Starmer mendukung RUU tersebut, meskipun beberapa anggota senior pemerintahannya menentang. Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Inggris mendukung eutanasia ini.

RUU tersebut akan mengubah hukum di Inggris dan Wales. Skotlandia juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah undang-undangnya untuk memperbolehkan eutanasia. Irlandia Utara tidak mengusulkan RUU tersebut.

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan Parlemen di London, Jumat, 29 November 2024 saat anggota parlemen Inggris memberikan persetujuan awal terhadap RUU Eutanasia. (Alberto Pezzali/AP)

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan Parlemen di London, Jumat, 29 November 2024 saat anggota parlemen Inggris memberikan persetujuan awal terhadap RUU Eutanasia. (Alberto Pezzali/AP)

Orang-orang yang mendukung eutanasia berkumpul di luar parlemen pada hari Jumat untuk menyaksikan pemungutan suara di ponsel mereka. Beberapa orang terlihat seperti sedang berdoa.

Ketika hasil pemungutan suara diumumkan, beberapa orang berpelukan dan bersorak. Beberapa berteriak: “Ya!” Yang lain berkata: “Kita berhasil” dan “Terima kasih.”

Leadbeater memuji jalannya perdebatan yang penuh semangat tetapi teratur, bahkan oleh mereka yang menentang RUU-nya.

“Ini sangat emosional, dan juga emosional bagi banyak orang,” katanya. “Saya senang bahwa kami berhasil mewakili suara-suara itu di sini hari ini, dan kami dapat membawa ini ke tahap berikutnya.” [dw/es]



Source link

Apa Reaksimu?

Lainnya Dari BuzzFeed