“Pemerintah telah mengevakuasi seluruh penyintas yang berada di zona merah ke enam titik,” kata dia dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial dan bantuan sosial (bansos) masih terus bergulir akibat masih terjadinya rentetan erupsi.
Erupsi yang membahayakan membuat masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi serta sektoral 9 km pada arah barat daya-barat laut puncak gunung tersebut.
Baca juga: BMKG: Debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki sampai ke Pulau Lombok
Lokasi pengungsian komunal/terpusat yaitu di Desa Konga, Desa Bokang Wulumatang, Desa Lewolaga. Selain itu, Desa Eputobi, Desa Kobasuma, dan Desa Ile Gerong.
“Kemensos mendirikan tenda serba guna untuk memfasilitasi sekolah darurat di setiap pos lapangan pengungsian, sehingga anak usia sekolah dapat melanjutkan aktivitas belajar mengajar,” kata dia.
Ia memastikan logistik tahap ketiga dari gudang pusat telah sampai lokasi bencana dan langsung didistribusikan kepada para pengungsi.
Pihaknya juga mengirim dokter dan tenaga kesehatan 10 orang yang akan bertugas dalam layanan kesehatan di pos lapangan pengungsian.
“Hari ini tim dokter dan tenaga kesehatan telah melakukan aktivitas di lokasi pengungsian,” ujar Gus Ipul.
Bantuan logistik tahap ketiga dari Kemensos yang telah didistribusikan, di antaranya 1.000 lembar kasur, 15 unit tenda serba guna, 1.000 lembar selimut, family kit 1.000 paket, tenda gulung 600 lembar, serta makanan anak 1.000 paket.
Korban luka dan ahli waris korban meninggal juga menerima santunan berupa uang tunai dari Kemensos.
Keluarga korban meninggal berjumlah sembilan orang mendapatkan santunan senilai Rp15 juta, sedangkan korban luka mendapatkan santunan senilai Rp5 juta.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan belajar darurat bagi korban Gunung Lewotobi
Baca juga: Wisatawan difasilitasi selama evakuasi erupsi Lewotobi Laki-laki
Baca juga: Kemensos kembali salurkan bantuan bagi korban Gunung Lewotobi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024