Lima Tahun Setelah Tragedi Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Hari Senin 2 Oktober 2023 ini, menandai lima tahun pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Pemerintah Arab Saudi awalnya mengelak tuduhan bahwa mereka terlibat. Namun rekaman-rekaman video menunjukkan, Jamal Khashoggi dibunuh di kantor konsulat itu.

Dalam konferensi pers pada 10 Oktober 2018, atau satu pekan setelah pembunuhan itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan rekaman terkait pembunuhan itu telah diserahkan ke berbagai pihak.

“Kami telah memberikan rekamannya. Kami memberikannya kepada Arab Saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka telah mendengarkan pembicaraan yang ada di dalamnya. Mereka tahu. Tidak perlu mendistorsi isu ini, mereka tahu pasti siapa pembunuhnya, atau para pembunuhnya, ada di antara 15 orang itu,” kata Erdogan.

Dalam konferensi pers pada 15 November 2018, Wakil Jaksa Penuntut Arab Saudi, Shaalan al-Shaalan mengatakan, bahwa dakwaan dan tuntutan kejahatan diajukan terhadap 11 orang dari 21 orang yang diduga terlibat. Jaksa ketika itu menuntut hukuman mati untuk pelaku yang didakwa memberi perintah dan terlibat dalam kasus pembunuhan ini.

Jaksa juga menguraikan bagaimana upaya pembunuhan itu dilakukan, terjadi perlawanan oleh Khashoggi dan pemberian suntikan dosis tinggi yang mematikan, yang menyebabkan kematiannya. Setelah Khashoggi terbunuh, tubuhnya dimutilasi oleh para pelaku dan kemudian dibawa keluar gedung konsulat Arab Saudi.

Namun pemerintah Turki mengatakan, jaksa Arab Saudi tidak melakukan upaya yang cukup untuk menyeret para pelaku pembunuhan dan meminta semua pihak yang terlibat diungkapkan ke publik.

Khashoggi dibunuh oleh agen-agen Arab Saudi dalam sebuah operasi. Intelijen Amerika Serikat menyatakan, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman menyetujui operasi tersebut.

Namun pangeran itu menolak keterlibatannya.

Penolakan itu, antara lain disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Juberi dalam keterangan resminya pada 15 November 2018.

“Tentu saja, yang Mulia Putera Mahkota tidak ada kaitannya dengan masalah ini,” ujarnya.

Di Jenewa, Swiss pada 19 Juni 2019, Pelapor Khusus PBB untuk eksekusi ekstra judisial, Agnes Callamard mengatakan , “Pesan pertama yang disoroti laporan saya adalah fakta bahwa eksekusi terhadap Khashoggi adalah tanggung jawab pemerintah Arab Saudi. Sejauh ini, pelaporan dan informasi yang diberikan oleh berbagai otoritas berfokus pada individu yang berbeda. Saya ingin benar-benar menekankan, bahwa tanggung jawab pemerintah Arab Saudi melekat dalam eksekusi ini, dan tidak ada petunjuk, bahwa pemerintah Arab Saudi mau menerima tanggung jawab atas pembunuhan ini.”

Callamard juga mengatakan, bahwa fokusnya adalah pada siapa yang memerintahkan pembunuhan itu. Namun dia mengaku tidak memiliki bukti, terkait siapa yang memerintahkan pembunuhan.

“Yang saya miliki adalah bukti yang mengarah pada tanggung jawab pejabat tingkat tinggi mungkin terkait, dan karena itulah dibutuhkan investigasi lebih jauh, khususnya kepada Putra Mahkota, karena berbagai alasan. Yang pertama adalah, bahwa orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan ini, melapor kepadanya,” tambah Callamard.

Pembunuhan Khashoggi menimbulkan krisis diplomatik di Istanbul, Riyadh, dan London.

Pada Juni 2022, jalan di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington DC, diberi nama Jalan Jamal Khashoggi untuk menghormati jurnalis yang terbunuh itu.

Dalam pertemuan di Jeddah, 15 Juli 2022, Presiden Joe Biden mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, bahwa dia menganggap pangeran itu bertanggung jawab terhadap pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi. Pernyataan itu disampaikan ketika keduanya mengadakan pembicaraan untuk menguatkan kembali hubungan dengan sekutu-sekutu utama di Arab.

“Saya mengatakan secara langsung, bagi seorang Presiden Amerika Serikat, jika diam dalam isu terkait hak asasi manusia adalah tidak konsisten dengan jati diri kami dan dengan diri saya sendiri. Saya akan selalu membela nilai-nilai kami,” papar Biden.

Khashoggi, warga negara Arab Saudi, adalah pemegang kartu hijau di Amerika Serikat, dan dia kritis terhadap Mohammed bin Salman, pangeran yang secara de facto memegang kekuasaan. Saudi Arabia telah menghukum mati lima orang dan tiga pelaku lainya dihukum dengan total masa tahanan 24 tahun dalam kasus pembunuhan ini.

Pengadilan Arab Saudi mengesampingkan dakwaan terhadap tiga orang sisanya, dari sebelas orang yang diajukan ke pengadilan, dan menyatakan ketiga orang ini tidak bersalah. [ns/jm]

Sumber Berita

Pos terkait