Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memandang “tradisi” Indonesia untuk berkontribusi dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencerminkan komitmen RI untuk berperan sebagai “penyeimbang” global.
“Sebagai bukti nyata dari pengaruh dan upaya Indonesia menjadi kekuatan penyeimbang secara global dan sesuai dengan amanat Konstitusi, Indonesia meneruskan tradisi sebagai negara pengirim pasukan ke misi pemeliharaan perdamaian PBB,” ucap Sugiono, Jumat.
Dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) yang disampaikan Menlu Sugiono di Jakarta, ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah kontributor pasukan penjaga perdamaian PBB terbesar ke-lima sedunia.
Hingga saat ini, sebanyak 2.736 personel gabungan dari Indonesia aktif bertugas dalam delapan misi penjaga perdamaian PBB di berbagai kawasan di penjuru dunia, kata Menlu RI.
Sugiono juga menegaskan bahwa Indonesia tak akan ragu menambah jumlah personel untuk bertugas di bawah mandat PBB, termasuk kemungkinan mengirim pasukan ke Palestina demi mewujudkan solusi dua negara dan memastikan kemerdekaan Palestina.
“Dan apabila diputuskan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia juga siap mengirim pasukan perdamaian PBB (ke Palestina),” ucap dia.
Untuk itu, Menlu RI menyampaikan rasa bangga serta terima kasih atas perjuangan dan pengabdian personel RI yang bertugas menjaga perdamaian di seluruh dunia di bawah mandat PBB.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perjuanganmu, atas pengorbananmu, atas keberanianmu,” kata Sugiono.
“Kami berharap semua personel misi tersebut bisa kembali ke Tanah Air setelah selesai menjalankan tugasnya dalam keadaan yang baik, selamat, dan sehat, sehingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga,” ucap Sugiono menambahkan.
Baca juga: Menlu: Indonesia tidak akan pernah tinggalkan perjuangan Palestina
Baca juga: Indonesia akan tetap pertahankan personel TNI di UNIFIL
Baca juga: Amerika Serikat pandang Indonesia mainkan peran kunci soal Palestina
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025