Gunung Ibu di Halmahera telah meletus sedikitnya seribu kali pada bulan ini, menurut laporan resmi yang dirilis pada Minggu (19/1). Sementara itu sejumlah upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi ribuan warga desa yang tinggal di dekat gunung yang bergemuruh itu.
Gunung Ibu, di Halmahera barat laut di provinsi Maluku Utara, mengeluarkan kolom asap hingga setinggi empat kilometer ke langit dalam letusan Rabu (15/1) lalu.
Para pejabat Indonesia menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi dan menyerukan evakuasi bagi 3.000 orang yang tinggal di enam desa terdekat.
Letusan pada minggu lalu adalah salah satu dari 1.079 letusan yang terjadi pada gunung berapi tersebut yang tercatat sejak 1 Januari oleh Badan Geologi Indonesia, yang mengirimkan kolom abu antara 0,3 dan 4 kilometer di atas puncaknya, menurut data badan tersebut yang dikumpulkan oleh AFP.
Letusan besar terakhir terjadi pada hari Minggu pukul 01.15 waktu setempat dengan memuntahkan awan abu setinggi 1,5 kilometer ke udara.
“Abu berwarna abu-abu, dengan intensitas sedang hingga tebal, bergerak ke arah barat daya. Suara gemuruh keras terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Ibu,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Badan tersebut menambahkan gunung berapi itu telah meletus 17 kali pada hari Minggu saja.
Meskipun telah memutuskan untuk mengevakuasi warga desa yang terdampak, pemerintah setempat hanya berhasil mengevakuasi 517 warga hingga hari Minggu, dan berjanji akan membujuk mereka yang tersisa untuk tetap tinggal di tempat penampungan yang aman.
Banyak yang menolak untuk mengungsi, dengan alasan bahwa mereka sudah terbiasa dengan situasi tersebut dan sedang dalam musim panen.
“Mungkin ada pertimbangan ekonomi, karena banyak penduduk sedang memanen palawija. Namun, kami akan terus mengedukasi masyarakat dan mendorong mereka untuk mengungsi,” kata Adietya Yuni Nurtono, Komandan Kodim Ternate yang bertanggung jawab atas tempat penampungan yang aman.
Gunung Ibu, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, telah menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan sejak Juni lalu.
Warga yang tinggal di dekat Gunung Ibu dan wisatawan telah disarankan untuk menghindari zona terlarang dalam radius lima hingga enam kilometer di sekitar puncak gunung berapi dan mengenakan masker jika terjadi hujan abu.
Menurut data resmi, pada tahun 2022, sekitar 700.000 orang tinggal di pulau Halmahera.
Indonesia, negara kepulauan yang luas, mengalami aktivitas seismik dan vulkanik yang sering terjadi karena terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik.
November lalu, Gunung Lewotobi Laki-Laki, gunung berapi dengan puncak kembar setinggi 1.703 meter di pulau wisata Flores meletus belasan kali dalam satu minggu, menewaskan sembilan orang dalam letusan awalnya.
Gunung Ruang di provinsi Sulawesi Utara meletus sembilan kali tahun lalu, memaksa ribuan orang dari pulau-pulau terdekat untuk mengungsi. [uh/lt]