JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota segera melakukan upaya penanganan darurat, pascagempa M6,1 yang menguncang beberapa wilayah Jawa Timur, pada Sabtu 10 April 2021, pukul 14.00 WIB. Saat ini penanganan darurat masih berlangsung di lapangan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, BPBD kabupaten dan kota mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat secara efektif pascagempa.
“Posko ini membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian. Salah satunya BPBD Kabupaten Lumajang yang mendirikan 2 tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari,” kata Raditya dalam keterangannya, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Warga Malang Histeris Akibat Gempa Susulan M5,5 saat Bersihkan Material Rumah yang Ambruk
Di samping itu, kata dia, BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum. Pelayanan permakanan ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang, dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.
BPBD Provinsi Jawa Timur telah mendorong logistik, beras, lauk pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, mie instan, sembako lain, selimut, terpal. Tak lupa BPBD juga mengirimkan masker kain dan hand-sanitizer sebagai upaya pencegahan Covid-19. BPBD kabupaten dan kota pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan.
Baca juga: Gempa Jatim: 8 Meninggal, 39 Luka dan Ribuan Rumah Rusak
Kata Raditya, perkembangan terkini, pada pukul 08.00 waktu setempat BNPB mencatat korban meninggal dunia 8 orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat 3 orang. BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya 5 orang, sedangkan Kabupaten Malang 3.
Sementara itu, dampak kerusakan di sektor pemukiman tercatat di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur. Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan rincian rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.
“Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 150 unit,” sambungnya.