️Play Radio 🎶 height="140px" width="720px" frameborder="0" scrolling="no">
BuzzFeed – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Soekarwo mengatakan bahwa pentingnnya pemerintah fokus meningkatkan siklus perekonomian daya beli masyarakat.
Kendati demikian, peningkatan daya beli, pada utamanya yakni kelompok 40% paling bawah, dan meningkatkan peran UMKM dalam ekonomi digital pada masa mendatang.
“Menjaga daya beli rumah tangga miskin dan rentan miskin penting sekali lewat program perlindungan sosial dan memperkuat program padat karya,” ujarnya pada acara “Outlook Ekonomi Kerakyatan 2022 Airlangga Forum” yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Jumat (31/12/2021) dikutip dari Wantimpres.go.id.
Selain memperkuat UMKM dengan mempermudah akses ke lembaga keuangan, meningkatkan penetrasi digital UMKM serta memperluas kemitraan strategis antara UMK dan UMB, pemerintah perlu menjaga dan meningkatkan anggaran sejumlah program bantuan sosial.
Bantuan sosial seperti halnya Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Beras, Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD) dan Subsidi Listrik.
“Diharapkan anggaran bantuan sosial minimal atau lebih besar dari Rp187 triliun,” ucapnya.
Menurut Gubernur Jatim Dua Periode (2008 – 2013 dan 2003 – 2018), dalam kurun waktu ini bahwa tren ekonomi skala nasional dan global membaik, namun informasi beredar bahwa potensi risiko varian baru covid-19 Omicron, harga komoditas energi yang tetap tinggi, percepatan pengetatan moneter The Fed, dan perlambatan ekonomi Tiongkok dapat diantisipatif.
Acara ini juga menghadirkan narasumber Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Badri Munir Sukoco, Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Rudi Purwono, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto dan Sekjen One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur Mohammad Ghofirin.