Feed

Israel Berhak Lanjutkan Perang jika Diperlukan dengan Dukungan Amerika


Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sabtu (18/1), menegaskan Israel berhak melanjutkan pertempuran di Gaza dengan dukungan Amerika Serikat. Ia juga menekankan tekadnya untuk membebaskan semua sandera yang ditahan di wilayah Palestina.

“Kami berhak untuk melanjutkan perang jika perlu, dengan dukungan Amerika,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi, sehari sebelum gencatan senjata mulai berlaku.

“Kami memikirkan semua sandera kami … Saya berjanji kepada Anda bahwa kami akan mencapai semua tujuan kami dan membawa kembali semua sandera.

“Dengan perjanjian ini, kami akan membawa kembali 33 saudara-saudari kami, sebagian besar (dari mereka) hidup-hidup,” katanya.

Ia menggarisbawahi fase pertama selama 42 hari, yang dimulai pada Minggu (19/1), adalah “gencatan senjata sementara.”

Dua perempuan berbincang di samping mural yang menuntut pemulangan sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 18 Januari 2025. (Foto: AP/Oded Balilty)

Dua perempuan berbincang di samping mural yang menuntut pemulangan sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 18 Januari 2025. (Foto: AP/Oded Balilty)

“Jika kami dipaksa untuk melanjutkan perang, kami akan melakukannya dengan kekerasan,” kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa Israel berhasil “mengubah wajah Timur Tengah” sejak perang dimulai.

Sementara itu mediator Qatar mengumumkan bahwa gencatan senjata dalam perang Gaza akan dimulai pada Minggu (19/1) pagi.

Gencatan senjata tersebut bertujuan untuk mengakhiri pertempuran dan pemboman yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan. Namun, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu malam, perdana menteri yang beraliran keras itu menegaskan bahwa Israel mendapat dukungan dari Amerika untuk melanjutkan perang jika diperlukan.

Selama gencatan senjata awal selama 42 hari, Hamas akan menyerahkan 33 sandera, tiga di antaranya pada Minggu, dan Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina, beberapa di antaranya akan dideportasi.

“Sesuai dengan koordinasi para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 pada Minggu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.

Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut menjelang gencatan senjata. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sedikitnya lima anggota satu keluarga tewas ketika serangan menghantam tenda mereka di Khan Yunis.

Ledakan terdengar di atas Yerusalem ketika pemberontak Houthi Yaman meluncurkan serangkaian rudal ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina.

Houthi mengatakan mereka menargetkan kementerian pertahanan di Tel Aviv dan juga menembakkan dua rudal ke kota pelabuhan Laut Merah, Eilat.

Mereka juga menargetkan kapal induk Amerika di Laut Merah pada Minggu dan memperingatkan “konsekuensi” jika ada pembalasan selama masa gencatan senjata.

Dalam lebih dari 15 bulan perang antara Hamas dan Israel, hanya ada satu gencatan senjata sebelumnya, yang berlangsung selama satu minggu pada November 2023. Kesepakatan tersebut juga menghasilkan pembebasan sandera yang ditahan oleh militan dengan imbalan tahanan Palestina. [ah/ft]



Source link

Apa Reaksimu?

Lainnya Dari BuzzFeed