Miliarder teknologi asal Amerika Serikat, Elon Musk, pada Kamis (9/1) kembali menegaskan dukungannya secara terang-terangan terhadap partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD). Ia mempromosikan pemimpin AfD, Alice Weidel, ketika melakukan siaran langsung di platform X. Langkah tersebut merupakan intervensi terbarunya dalam politik Eropa.
“Hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman, titik,” kata bos Tesla dan SpaceX tersebut, yang juga sekutu Presiden terpilih AS Donald Trump, dalam diskusi bersama Weidel.
“Orang-orang benar-benar perlu mendukung AfD, kalau tidak, situasi Jerman akan jauh lebih buruk.”
Sebelumnya, Musk secara terbuka menyuarakan dukungannya pada AfD menjelang pemilu kilat di Jerman pada 23 Februari. Tahun lalu, ia memanfaatkan pengaruh dan kekayaannya yang besar untuk mendukung kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS.
Dalam pembicaraan yang mencakup banyak topik, Musk dan Weidel memuji Trump dan sama-sama mengekspresikan ketidaksukaan terhadap politisi “woke” maupun media arus utama, yang mereka tuduh sebagai pemicu maraknya apa yang mereka sebut sebagai imigran kriminal dan sensor di internet.
Kepada para pemilih di Jerman, Musk mengatakan, “Saya sungguh-sungguh menyarankan agar orang-orang memilih AfD,” sambil menyebut Weidel sebagai “orang yang sangat rasional.”
AfD didirikan pada 2013 dan populer di wilayah bekas komunis Jerman timur. AfD meraih angka jajak pendapat sekitar 20 persen menjelang pemilu.
Namun, partai tersebut dijauhi sebagai mitra koalisi oleh semua partai lain.
Sejumlah cabang AfD digolongkan sebagai kelompok “ekstremis” sayap kanan oleh badan intelijen dalam negeri Jerman.
Kecam banyak pemimpin Eropa
Musk, sebagai orang terkaya di dunia, memicu kemarahan di seluruh Eropa lewat serangkaian serangan terhadap para pemimpin benua itu; termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, pada Rabu (8/1) memperingatkan fasisme bisa bangkit kembali ketika Musk “secara terbuka menyerang lembaga-lembaga kita” dan “membangkitkan kebencian.”
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, pada Rabu pagi mendesak Komisi Eropa agar “beraksi sekuat tenaga” melindungi negara-negara anggotanya dari intervensi politik oleh Musk. Ia mengatakan kepada radio France Inter: “Kita harus waspada.” [th/em]