Direktur CIA William Burns tiba di Qatar, Rabu (18/12), untuk berunding lagi dan menyelesaikan kesepakatan yang mungkin akan segera terwujud guna mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza dan membebaskan sekitar 100 orang yang masih disandera militan.
Burns bertemu pejabat-pejabat Qatar, sementara beberapa media Arab melaporkan bahwa gencatan senjata dan kesepakatan soal sandera kemungkinan akan ditandatangani pada akhir minggu ini.
Kepada wartawan, duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Danny Danon mengatakan, “Saat ini, negosiasi mengenai kesepakatan terkait sandera sedang berlangsung. Kami berharap dapat mencapai kesepakatan. Setelah ditolak beberapa kali oleh Hamas, kami berharap akan mendapat kabar sebelum libur Hanukkah dan Natal.”
Namun, kata Danon, Hamas mengajukan tuntutan pada menit-menit terakhir, mengacaukan kemungkinan kesepakatan lainnya. Militan itu menyalahkan Israel atas kebuntuan berbulan-bulan untuk menyepakati dihentikannya perang. Persyaratan baru yang memungkinkan gencatan senjata dan pembebasan sandera tampaknya terus berubah.
“Kami berharap ini akan menjadi satu tahap” dengan pembebasan semua sandera, kata Danon, “karena kami ingin melihat semua sandera pulang.”
Media Arab melaporkan bahwa kesepakatan prospektif tersebut dapat diperpanjang, dengan tahap pertama gencatan senjata berlangsung 45 hingga 60 hari dan mencakup pembebasan sekitar 30 sandera, hidup dan mati, dengan imbalan tahanan Palestina.
Di medan perang, petugas medis mengatakan pada Rabu bahwa serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 12 orang di Gaza. Serangan tersebut termasuk satu di kota Beit Lahiya di Gaza utara yang menewaskan sedikitnya 10 orang, kata petugas medis. Serangan Israel lainnya menghantam Gaza tengah dan daerah Rafah di bagian selatan daerah kantong Palestina tersebut. [ka/jm]