PLN Mobile ini mendapatkan apresiasi sebagai aplikasi digital nomor satu di Asia Tenggara untuk program kelistrikan. Dan termasuk bagaimana TNB dari Malaysia, EGAT dari Thailand, ini dijadikan percontohan, terutama untuk power utility
Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa aplikasi Super Apps PLN Mobile telah diunduh oleh 55 juta pengguna, bahkan menjadi percontohan bagi BUMN listrik di Malaysia dan Thailand.
Darmawan dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pengunduh aplikasi PLN Mobile mengalami peningkatan dalam waktu lima tahun terakhir, dari 500 ribu pengguna naik menjadi 55 juta.
Baca juga: PLN targetkan penjualan listrik tahun 2025 capai 327,7 TWh
“Ini adalah aplikasi yang termasuk yang tertinggi yang ada di Indonesia, ini adalah aplikasi dengan rating yang tertinggi. Dan download-nya saat ini sudah 55 juta download, dari tadinya 500 ribu,” kata Darmawan.
Darmawan menyampaikan bahwa aplikasi PLN Mobile bahkan menjadi percontohan bagi Tenaga Nasional Berhad (TNB) yaitu BUMN listrik Malaysia dan Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT).
“PLN Mobile ini mendapatkan apresiasi sebagai aplikasi digital nomor satu di Asia Tenggara untuk program kelistrikan. Dan termasuk bagaimana TNB dari Malaysia, EGAT dari Thailand, ini dijadikan percontohan, terutama untuk power utility,” ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa rating dari aplikasi tersebut saat ini juga meningkat drastis dari 2,5 menjadi 4,9 setelah dilakukan perbaikan layanan secara komprehensif.
Baca juga: PLN Indonesia Power berkomitmen perkuat sistem kelistrikan ASEAN
Ia mengungkapkan bahwa rating aplikasi itu sempat berada rendah karena umpan balik dari pelanggan PLN berisikan keluhan dan komplain dari pelanggan karena petugas PLN tak kunjung melayani dan terlambat hingga 24 jam.
“Jadi pada waktu itu kami mengakui, kami bersedih, kami review. Review-nya rendah karena isinya adalah konsumen yang patah hati, punya masalah listrik, komplain melalui PLN Mobile, tetapi petugas kami tidak datang-datang, kalau datang pun terlambat bisa sampai 24 jam,” terangnya.
Baca juga: PLN rekrut langsung mahasiswa berprestasi lulusan ITPLN
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan bahwa PLN telah berhasil mengubah sistem layanan dari yang sebelumnya terpecah-pecah, manual, dan lambat, menjadi digital, cepat, responsif, serta terukur.
Transformasi ini memungkinkan PLN membangun organisasi yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Peningkatan layanan ini tercermin pada aplikasi PLN Mobile, yang rating-nya terus naik dari 2,5 hingga mencapai 4,9. Proses perbaikan sistem dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.
Dengan digitalisasi ini, PLN berkomitmen untuk menghadirkan layanan pelanggan yang lebih transparan, efisien, dan berkualitas tinggi.
“Ini adalah persembahan kami bagi rakyat Indonesia, bagaimana kami bisa melayani dengan lebih baik lagi. Pelayanan pelanggan haruslah ditingkatkan dengan mengubah proses manual yang berbelit, menjadikan proses digital yang transparan,” kata Darmawan.
Baca juga: PLN laksanakan tiga program TJSL unggulan di Kalteng dan Kalbar
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024